Senin, 30 Maret 2009

Ketentuan pasang iklan di blog

Dalam rangka membantu keuangan Masjid Al-Husna, maka kami memasang kolom iklan di blog CGR. Jika ada teman-teman yang punya usaha dan ingin mengiklankan usahanya tersebut di blog, silahkan ikuti ketentuan berikut.


1. mengirim e-mail ke:
- Teguh Priatno : teguh.priatno@cpp.co.id
- DKM Al-Husna : dkm.alhusna@gmail.com

2. e-mail dilengkapi dengan nama, letak iklan, ukuran iklan, lama iklan (1 bulan, 6 bulan, 1 tahun), gambar iklan (dalam format JPEG/GIF).

3. Pembayaran bisa dilakukan langsung ke DKM Al-Husna atau Teguh Priatno

Tarif iklan

No

Nama

Ukuran (pixel)

Tarif/bulan (Rp)

Tarif / 6 bulan

Tarif / Tahun

Discount

Tarif (Rp)

Discount

Tarif (Rp)

1

Header sitebar #1

860 x 75

300.000

20%

1.440.000

40%

2.160.000

2

Header sitebar #2

300 x 75

100.000

20%

480.000

40%

720.000

3

Header sitebar #3

200 x 75

80.000

20%

384.000

40%

576.000

4

Kiri/Kanan sitebar #1

200 x 150

150.000

20%

720.000

40%

1.080.000

5

Kiri/Kanan sitebar #2

200 x 100

100.000

20%

480.000

40%

720.000

6

Kiri/Kanan sitebar #3

200 x 75

75.000

20%

360.000

40%

540.000

7

Bottom sitebar #1

860 x 75

200.000

20%

960.000

40%

1.440.000

8

Bottom sitebar #2

300 x 75

75.000

20%

360.000

40%

540.000

9

Bottom sitebar #3

200 x 75

50.000

20%

240.000

40%

360.000


Baca Selengkapnya...

Rabu, 18 Maret 2009

Ringkasan Pengajian Warga Tanggal 15 Maret 2009

Penceramah : Ustadz Dedi Martoni S.Pd., M.Si.

Tema: Rosulullah Sebagai Pendidik (bagaimana cara mendidik anak yang Qur’ani)



Rosullullah saw. bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Nasrani, Yahudi, dan Najusi (HR. Bukhori).

Ketika keluar dari rahim ibunya, si anak itu fitrah, orang tuanya yang membuat si anak keluar dari fitrah. Maka berbahagialah kita yang mempunyai orang tua seorang muslim. Peran orang tua ini sangat besar, makanya Rosulullah mengajarkan baiti jannati, rumahku syurgaku. artinya ada orang tua yang berperan sebagai ahli syurga. Allah berfirman “Sungguh benar-benar telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan (contoh) yang baik bagi kalian”. Orang yang menjadikan Nabi sebagai teladan, cirinya ada 3, yaitu:

  1. Orang-orang yang mengharap rahmat Allah. Yang berharap berjumpa dengan Allah.
  2. Orang yang yakin dengan hari akhir. Bahwa setiap perbuatan kita, akan dibalas oleh Allah. Termasuk perbuatan kita pada hewan, juga pada tumbuhan. Bahkan jika kita menebang tumbuhan tanpa tujuan, maka akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah.
  3. Orang yang banyak menyebut Allah. Seperti Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaha ilallah, wallahu akbar. Ucapan yang ringan dilakukan namun berat timbangannya di sisi Allah.

Oleh karena itu, kita harus tau peran kita sebagai orang tua yang menjadi teladan. Dalam tabiyatul aulat ada lima yang paling efektif:

  1. Contoh teladan. Jika bapak nya ke masjid, maka anaknya akan ikut ke masjid.
  2. Kebiasaan
  3. Pengawasan.
  4. Nasehat
  5. Hukuman.

Ada 6 hal untuk orang tua supaya menjadi teladan.

  1. Jika ngomong benar (tidak bohong). Allah mengancam dalam surat Al-Fath tentang pembohong. “Sungguh besar kebencian di sisi Allah pada orang yang berbicara tidak sesuai dengan perbuatannya.”
  2. Jika berjanji, menepati
  3. Jika dipercaya, amanah (menjaganya)
  4. Memelihara kemaluan (kehormatan diri)
  5. Menundukkan pandangan. Untuk wanita ditambah dengan menutup aurat.
  6. Menahan tangan dari memukul.

Jika 6 hal diatas kita lakukan sebagai orang tua, dijamin oleh Allah masuk syurga.

Ada sebuah cerita di masa kekuasaan Khalifah Umar Bin Khottab. Suatu ketika datang kepada khalifah seorang bapak yang mengadukan kedurhakaan anaknya. Kemudian Umar memanggil anak tersebut untuk menanyakan kepada anak tersebut mengenai hak-hak orang tuanya. Anak itu memulai dengan suatu pertanyaaan “Wahai amirul mukminin, bukankan anak punya hak-hak yang harus dipenuhi oleh bapaknya” Amirul mukminin menjawab “tentu”. Anak itu bertanya “ apa itu ya amirul mukminin”, amirul mukminin menjawab “memilihkan untuknya ibu yang sholehah, memberikannya nama yang baik, dan mengajarkannya alquran” kemudian anak itu menjawab, “Ya amirul mukminin, bapak ku belum pernah satupun memberikan hak-hakku. Ibuku bukanlah seorang yang muslim, beliau memberikan aku nama “kumbang kelapa”, dan dia belum pernah sekalipun mengajarkanku alquran” Umar lantas menoleh kepada bapaknya dan menghardiknya “Engkau mengadukan kepadaku bahwa anakmu durhaka padamu, padahal engkau telah lebih dahulu mendurhakainya sebelum dia mendurhakaimu.” Lalu orang tua inilah yang dicambuk oleh Umar.

Dalam hadist yang lain dikatakan “Ajarkanlah anak kamu, memanah, berenang, dan menunggang kuda”. Memanah untuk mengajarkannya focus, berenang dan menunggang kuda untuk mengajarkannya keterampilan. Dalam hadist yang lain dikatakan supaya mengajarkan anak untuk mengenal nabinya.

Anak dalam keluarga itu penyambung generasi ( Qur’an surat 21:89), pewaris karya, penyejuk jiwa, pelanjut tugas dan cita-cita. Anak adalah cinta sejati kita, anugrah terindah, anak adalah guru terbaik kita.

Perlakuan terhadap anak dipengaruhi oleh harapan dan cita-cita (QS Al-Furqan:74)

“Dan orang-orang yang berkata:”Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

Tugas keluarga adalah memelihara diri dan keluarga dari api neraka (QS At-Tarim:6).

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Jadi keluarga yang sukses adalah keluarga yang terbebas dari siksa api neraka.

Anak bagian dari keluarga. Jadikan anak sebagai aset penting untuk meraih sukses keluarga.

  1. Perlakukan dan persiapkan anak agar mampu menjadi pemimpin umat dan bangsa.
  2. Perlakukan dan bekali anak agar jadi penyelamat orang tua dan keluarganya dari api neraka.

Jadi anak adalah:

  1. aset umat yang dititipkan di keluarga
  2. modal berharga yang dipinjamkan untuk memperoleh keuntungan besar di akhirat.

Ciri orang tua jika sudah merasakan anak sebagai asset penting:

  1. ada rasa khawatir jika titipan ini tidak menjadi seperti yang diamanahkan.
  2. ada rasa cemas jika modal berharga ini menjadi sia-sia dan tidak berguna.

Untuk orangn tua, harus tau dan menyamakan persepsi. Jangan konflik didepan anak, nanti anak akan bimbang.

Tahapan mendidik anak:

Umur 0-7 tahun, anak diajarkan dengan bermain-main.

Umur 7-14 tahun, anak diajarkan adab dan ibadah.

Umur 14-21 tahun, anak menjadi sahabat orang tua.

Jangan membentak anak disaat umur 0-7 tahun, karena sekali bantakan akan mematikan banyak neuron otaknya yang sedang berkembang.

Jika umur 7-14 tahun anak tidak mau disuruh ibadah, maka hokum dengan dipukul pakai lidi (1 batang), dibagian lutut kebawah, dan jangan sampai mencederai. Pukulan ini hanya untuk memberinya pelajaran, bukan untuk menghukum.

Hendaklah dari kita untuk takut meninggalkan generasi yang lemah sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam kitabnya Alquran surat An-Nisa:9.

“Dan hendaklan takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh karena itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

Untuk mendapatkan generasi penerus yang kuat, maka langkah-langkah yang harus dilakukan setelah paham dan berniat yang benar:

  1. mulai dari perbaikan orang tua (Qur’an Surat 46:15)
  2. Hadirkan lingkungan yang terbaik dan hindarkan dari lingkungan yang buruk.
  3. Berikan suplai makanan yang terjamin.
  4. Berikan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan visi dan misi keluarga.
  5. siapkan anggaran, lalu bertawakal kepada Allah.

Mengenai menyiapkan anggaran ini, tidak terlepas dari rizki yang Allah berikan. Untuk itu, jika ingin mudah mendapatkan rizki selain berusaha maka:

  1. Banyak-banyak beristigfar (Qur’an surat 71:10-12)
  2. Banyak-banyak berinfaq.

Dasar pendidikan anak dalam islam:

  1. Pendidikan ruhiyah (kerohanian).
  2. Pendidikan Khuluqiyah (moral)
  3. Pendidikan Aqliyah (intelektual)
  4. Pendidikan Nafsiah (psikologis)
  5. Pendidikan Ijtima’iah (social)
  6. Pendidikan Jismiah (jasmani)
  7. Pendidikan Jinsiah (seksual).


Baca Selengkapnya...

Senin, 02 Maret 2009

Pengajian Warga Tanggal 22 Februari 2009

Pengajian yang sebelumnya dilakukan pada hari minggu ba'da subuh, kini diubah jadwalnya menjadi minggu malam ba'da isya pada minggu pertama dan ketiga. Foto ini adalah foto pengajian yang diadakan pada tanggal 22 Februari 2009.



Baca Selengkapnya...

Kerja Bakti Membersihkan Taman

Melihat taman di lingkungan CGR 1 yang kurang terawat, maka ketua koordinator meminta untuk diadakan kerja bakti warga untuk merapihkan taman di lingkungan CGR 1. Selain untuk membersihkan taman, kerjabakti ini ternyata mengakrabkan kita semua....



Baca Selengkapnya...

Rapat Warga Tanggal 11 Januari 2009

Rapat warga akhirnya dilakukan kembali untuk menindaklanjuti hasil rapat segitiga yang setelah beberapa lama tidak memberikan tanda-tanda kemajuan. Rapat ini dilakukan pada tanggal 11 Januari 2009 untuk menginventarisasi semua keluhan dan permasalahan menghadapi isu serah terima lingkungan.



Baca Selengkapnya...

Rapat Warga tanggal 30 Nopember 2008

Rapat warga dilakukan untuk membicarakan seputar lingkungan CGR 1 dan semua permasalahan yang dihadapi seputar dengan developer maupun Yayasan Al-Husna



Baca Selengkapnya...

Rapat Segitiga antara Warga, Relife dan Yayasan Al-Husna

Rapat Segitiga yang dilakukan oleh Perwakilan Warga (Bpk Ratam, Ibu Heni Ratam, Bp Agus Poerwantoro, dan Bp. Edwin), Relife dan Yayasan Al-Husna dilakukan untuk menjembatani komunikasi antara ketiga belah pihak, menyamakan persepsi, dan menjalin tali persaudaraan. Rapat ini dilakukan di kediaman Bapak Ratam (C6) pada tanggal 4 Desember 2008.



Baca Selengkapnya...

Peresmian Masjid Al-Husna

Dengan telah selesainya pembangunan masjid Al-Husna, maka secara resmi Masjid Al-Husna diresmikan. Acara peresmian ini dilakukan pada tanggal 28 Februari 2009.


Baca Selengkapnya...

Pembangunan Masjid Al-Husna

Masjid Al-Husnah di lingkungan komplek CGR 1 ini didirikan atas bantuan dana dari negara Qatar. Di bawah ini adalah foto-foto proses pembangunan masjid Al-Husna.



Baca Selengkapnya...