Jumat, 30 Januari 2009

Jangan meremehkan hal yang kecil

Saudaraku... Janganlah kalian meremehkan hal-hal yang kecil. Karena dari hal-hal yang kecil ini, lambat laun akan menjadi besar. Tidak sedikit hal-hal kecil yang dianggap remeh mengakibatkan suatu bencana yang besar. Bukankah kita tau, bahwa mesin yang besar tidak akan mampu berjalan karena tidak adanya spare part/bagian kecil penyusunnya. Atau, sekalipun dapat berjalan, maka suatu saat akan mengakibatkan kerusakan yang fatal bagi mesin tersebut.

Demikian halnya dengan perbuatan-perbuatan dosa kecil yang jika kita remehkan, maka dosa-dasa kecil tersebut akan bertumpuk hingga akhirnya suatu hari kelak akan menjadi ganjalan bagi kita. Akhir-akhir ini muncul perdebatan seiring dengan dikeluarkannya fatwa MUI tentang fatwa rokok haram. Walaupun fatwa itu mengatakan tidak begitu tegas yaitu rokok itu makruh (dihindari) dan haram. Sebagian ulama mengatakan rokok itu makruh, dan sebagian mengatakan haram.




Saudaraku... Janganlah kalian meremehkan hal-hal yang kecil. Karena dari hal-hal yang kecil ini, lambat laun akan menjadi besar. Tidak sedikit hal-hal kecil yang dianggap remeh mengakibatkan suatu bencana yang besar. Bukankah kita tau, bahwa mesin yang besar tidak akan mampu berjalan karena tidak adanya spare part/bagian kecil penyusunnya. Atau, sekalipun dapat berjalan, maka suatu saat akan mengakibatkan kerusakan yang fatal bagi mesin tersebut.

Demikian halnya dengan perbuatan-perbuatan dosa kecil yang jika kita remehkan, maka dosa-dasa kecil tersebut akan bertumpuk hingga akhirnya suatu hari kelak akan menjadi ganjalan bagi kita. Akhir-akhir ini muncul perdebatan seiring dengan dikeluarkannya fatwa MUI tentang fatwa rokok haram. Walaupun fatwa itu mengatakan tidak begitu tegas yaitu rokok itu makruh (dihindari) dan haram. Sebagian ulama mengatakan rokok itu makruh, dan sebagian mengatakan haram.

Kita tidak perlu memperdebatkan itu saat ini. Hanya yang perlu kita lihat adalah mengenai makruh itu sendiri. Makruh adalah suatu perbuatan yang dibenci Allah, yang jika dilakukan tidak berdosa. Karena makruh adalah perbuatan yang dibenci Allah, maka apakah pantas seseorang kyai, ulama, melakukan perbuatan yang dibenci Allah. Bukankah mereka adalah orang-orang yang berilmu yang sudah seharusnya semakin mendekatkan diri kepada Allah. Saya tidak habis pikir jika ada orang yang mengaku kyai/ulama tapi masih gemar melakukan perbuatan yang dibenci Allah!!

Lalu bagaimana dengan yang bukan kyai?? Sama saja! Bagaimana mungkin kita yang mengharap syurga dan ridha Allah tapi melakukan hal-hal yang dibenci Nya. Apakah pantas seseorang yang mengharap syurga Allah tapi selalu dan dengan santai selalu melakukan perbuatan yang dibenci Nya. Andai suatu hari anda menginginkan suatu jabatan di kantor anda, apa yang anda lakukan supaya anda mendapatkan promosi untuk mendapatkan jabatan tersebut dari atasan anda. Sudah pasti anda akan melakukan pekerjaan yang baik-baik yang dapat menyenangkan hati atasan anda. Bahkan sekecil apapun masalah yang akan menghambat karir anda, pasti akan berusaha anda singkirkan. Sekarang coba anda pikirkan, jika anda menginginkan promosi jabatan dari atasan anda. Lalu dengan sengaja didepan atasan anda anda melakukan hal yang tidak disukai oleh atasan anda. Dan itu terus anda lakukan tanpa anda merasa bersalah. Jika demikian, coba anda bayangkan, apakah yang akan terjadi pada anda. Apakah anda mendapatkan promosi jabatan atau malah sebaliknya, anda dipecat dari tempat kerja anda!!

Memang Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang. Tapi saudaraku... tidak pantas rasanya kita melakukan hal-hal yang dibenci Nya dengan sadar dan terus-menerus. Tidak pantas rasanya kita meremehkan hal-hal yang kecil yang nantinya akan menjadi ganjalan bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Nya dan mendapatkan Ridho Nya.

Saudaraku... sekarang kembali kepada anda. Masihkah anda merokok atau berhenti sekarang juga....

Bangkitlah negeriku.. bangkitlah Indonesiaku... bangkitlah kita semua....
Mulai dari diri sendiri... mulailah saat ini.....

Jakarta, 30 Januari 2009
Teguh Priatno
www.teguhprishi.blogspot.com
Baca Selengkapnya...

Kamis, 29 Januari 2009

Kabar dari Jepang: Kebersihan Kota Tokyo

Bagi yang pertama kali datang ke Tokyo, mungkin akan terheran-heran seraya terkagum-kagum. Bukan hanya karena Tokyo merupakan kota megapolitan yang dipenuhi gedung-gedung yang tersusun rapih, melainkan juga karena kebersihan dan keindahan kota yang senantiasa terjaga. Ketika seseorang berjalan menyusuri sudut-sudut kota, pastilah tidak mudah untuk bisa menemukan sampah. Meski di Tokyo tidak pernah ada tulisan “Dilarang Buang Sampah disini!” sebagaimana yang sering ditemui di Jakarta atau kota-kota lainnya di Indonesia.

Meskipun di setiap sudut kota sudah terlihat bersih, di negeri Jepang, secara umum selalu dikampanyekan slogan Utsukushi kuni (Negara Jepang yang cantik). Kebersihan memang menjadi ciri utama Jepang, yang rasanya sulit di jumpai di negara lain. Meski tidak ada penghargaan semacam Kalpataru seperti yang setiap tahun diberikan pemerintah Indonesia terhadap kota terbersih di Nusantara, masyarakat Jepang tetap memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga kebersihan. Mungkin budaya malu yang telah mendarah daging turut mendorong masyarakat Jepang untuk tidak buang sampah sembarangan dan selalu berusaha hidup bersih.

Secara umum kota-kota di Jepang sangat bersih. Bukan hanya di sepanjang jalan utama, namun lebih jauh ke dalam, digang-gang kecil bahkan di sepanjang daerah aliran sungai termasuk juga didalamnya. Walaupun bersih yang dimaksud masih harus diberi tanda kutip, karena air sungainya berwarna kehijauan terlihat sedikit aneh, namun aneka macam sampah, terutama sampah-sampah plastik hampir tidak terlihat. Sungai di beberapa tempat di pusat kota ada yang dijadikan sebagai tempat wisata. Kalau sungainya kotor dan bau, tentu tidak ada orang yang mau datang.

Pemerintah Jepang sendiri memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola sampah, baik sampah rumah tangga maupun sampah industri. Masyarakat diberikan arahan mengenai bagaimana mereka seharusnya menangani sampah baik di rumah maupun di lingkungan disekitarnya. Salah satu cara pengelolaan sampah yang diterapkan misalnya dilakukannya pemisahan jenis-jenis sampah yang dimulai dari rumah.

Pemisahan dan pengelompokan sampah di setiap kota di Jepang berbeda-beda meskipun secara umum sama. Misalnya di kota Toyohashi, pemerintahnya membagi tujuh kategori sampah rumah tangga yang mesti dipisahkan sendiri-sendiri oleh warga kota sebelum diletakkan/dibuang ke tempat yang ditentukan pada hari yang dijadwalkan. Ketujuh itu yakni: 1) Moyasu Gomi atau Sampah yang dapat dibakar (Burnable Waste), 2) Umeru Gomi atau Sampah urug (Land-fill Waste), 3) Purasutikku Gomi atau Sampah plastik (Plastic Waste), 4) Kowasu Gomi atau Sampah yang dapat dihancurkan/diremukkan (Crushable Waste), 5) Yuugai Gomi atau Sampah yang beresiko/berbahaya (Hazardous Waste), 6) Shigen Gomi atau Sampah yang dapat didaur ulang (Recyclable Waste) dan 7) Okina Gomi atau Sampah besar (Bulky Waste).

Di kota Tokyo sendiri sampah dipisahkan dalam empat kelompok, yaitu 1) Combustible Waste (sampah yang dapat dibakar), 2) Non-Combustible Waste (sampah yang tak dapat dibakar) seperti plastic, steoroform, sampah kaca atau beling, dan lain-lain, 3) Recyclable Items (sampah yang dapat didaur ulang) seperti Koran dan majalah, botol-botol plastik, kotak kardus, dan lain-lain, dan 4) Large-size Waste (sampah berukuran besar) yaitu sampah yang beukuran lebih dari 30 cm, seperti meja, kursi, lemari, dan lain-lainnya. Untuk sampah elektronik seperti televisi, kulkas, mesin cuci, komputer dan lain-lain harus dikembalikan ke toko dimana barang tersebut dibeli.

Di kota yang penduduknya sangat padat ini, limbah rumah tangga yang berbentuk cairan tidak bisa dialirkan ke dalam got begitu saja, namun semuanya harus tersambung ke pipa milik pemerintah. Tokyo terkenal dengan sistem transportasi umum bawah tanahnya atau yang biasa disebut Subway. Bayangkan saja kalau seandainya semua warga bisa menggali dan membuat lubang kamar mandinya sendiri, stasiun dan jalur kereta api yang letaknya dibawah tanah tentu bisa bau bahkan bangunan bisa jebol kebawah. Membuat bangunan rumah atau gedung di sini juga cendrung membutuhkan waktu lama, hanya untuk urusan bawah tanah seperti pipa air, limbah dll.

Selain adanya pemisahan, masyarakat juga tidak bisa membuang sampah pada sembarang waktu. Setiap jenis sampah hanya boleh dibuang pada waktu yang telah ditentukan. Orang disini menyebutnya hari membuang sampah, dimana tiap jenis sampah akan dikumpulkan oleh petugas kebersihan kota pada hari yang berbeda. Untuk sampah yang dapat dibakar, petugas kebersihan kota akan mengambilnya dua kali setiap minggunya, dengan hari yang berbeda untuk setiap kecamatan dan keluarahan. Sampah yang tidak dapat dibakar dan sampah yang dapat didaur ulang diangkut seminggu sekali. Sementara untuk sampah berukuran besar, seorang yang akan membuang sampah harus memesan terlebih dulu ke dinas kebersihan dan biasanya akan dikenakan biaya transport dan biaya pembuangan.

Masyarakat Jepang tentu saja tidak mengenal konsep “kebersihan sebagian dari pada iman” sebagaimana yang ada di negeri-negeri Muslim. Namun semangat dan disiplin mereka dalam menjaga kebersihan sama sekali tidak diragukan. Di negeri-negeri muslim seperti Indonesia, tumpukan sampah yang menggunung dipinggir jalan sangat mudah ditemukan, bahkan dikota sebesar Jakarta. Bandara Internasional di Dubai terkenal paling mewah, tapi juga sekaligus terkenal jorok dan kotor. Bagi mereka yang pernah pergi haji pasti menemukan pemandangan yang sama sekali jauh dari semangat menjaga kebersihan. Sampah tidak hanya menumpuk di Musdhalifah, tapi juga berserakan disepanjang jalan dari Masjidil haram ke Mina.(Mukhamad Najib, Tokyo Jepang)


Baca Selengkapnya...

Jumat, 16 Januari 2009

We will not go down (song for gaza)

We will not go down (song for gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009

posted by: morningcoffeemix

Listen to the song:





From youtube:




mp3 download:

http://www.michaelheart.com/sfg/downloads/a22685d/dl.php?file=we_will_not_go_down.mp3


Lyrics:


A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains

Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight


Baca Selengkapnya...

Undangan Pengajian Subuh

Assalamu 'alaikum wr.wb.

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kepada kita nikmat sehat, nikman iman dan islam. Shalawat semoga tercurah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya, dan semoga kita sebagai ummatnya tetap istiqomah menjalankan ajaran dan petunjuknya.

Untuk kesempatan kali ini, kami mengundang bapak/ibu untuk menghadiri pengajian subuh yang insya Allah akan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Ahad, 18 Januari 2009
Waktu : Ba'da Subuh
Penceramah :Ustadz Amrulnurdin

Demikian dari kami, kehadiran bapak/ibu semua sangat kami harapkan.


Wassalamu 'alaikum wr.wb.
DKM Mesjid Al-Husna Baca Selengkapnya...

Rabu, 14 Januari 2009

Boikot Israel


BOYCOTT ISRAEL CAMPAIGN

BRANDS & LABELS TO BOYCOTT


URL: http://www.inminds.com/boycott-brands.html

Baca Selengkapnya...